Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, tiba di Bandar Udara Internasional Kairo, Mesir, pada Selasa malam (17/12) pukul 20.18 waktu setempat. Kedatangannya ini merupakan bagian dari kunjungan kenegaraan atas undangan resmi Pemerintah Mesir, sekaligus untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D-8, sebuah forum kerja sama ekonomi delapan negara.
Presiden didampingi oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dan langsung disambut oleh Duta Besar RI untuk Mesir, Lutfi Rauf. Mengenakan kemeja coklat lengan panjang dan peci hitam, Presiden Prabowo langsung menuju kendaraan yang membawanya ke hotel tempatnya bermalam di New Administrative Capital, ibu kota baru Mesir yang sedang dalam pengembangan.
Dalam keterangannya di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta sebelum berangkat, Presiden menegaskan pentingnya kunjungan ini. “Kunjungan ini menjadi kunjungan kenegaraan Presiden RI ke Mesir pertama sejak tahun 2013,” ujar Prabowo.
Agenda di Mesir
Pada Rabu (18/12), Presiden dijadwalkan melakukan pertemuan bilateral resmi dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi. Pertemuan ini diharapkan dapat mempererat hubungan diplomatik dan kerja sama strategis antara kedua negara, yang selama ini telah terjalin erat di berbagai bidang, termasuk perdagangan, pendidikan, dan keamanan.
Kemudian pada Kamis (19/12), Prabowo akan menghadiri KTT D-8, sebuah forum kerja sama ekonomi multilateral yang melibatkan delapan negara: Indonesia, Bangladesh, Iran, Malaysia, Mesir, Nigeria, Pakistan, dan Turki. Forum ini bertujuan memperkuat kolaborasi di sektor ekonomi, perdagangan, dan investasi di antara negara-negara anggota.
Singgah di Malaysia
Setelah menyelesaikan agendanya di Mesir, Presiden Prabowo dijadwalkan singgah di Malaysia dalam perjalanan kembali ke tanah air. Di sana, ia akan bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim untuk membahas berbagai isu bilateral yang menjadi perhatian bersama, termasuk hubungan ekonomi dan kerja sama di bidang tenaga kerja.
Signifikansi Kunjungan
Kunjungan kenegaraan ini menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk mempererat hubungan dengan Mesir, salah satu mitra strategis di kawasan Timur Tengah. Selain itu, kehadiran Presiden di KTT D-8 mencerminkan komitmen Indonesia dalam memperkuat peran aktifnya di forum multilateral dan memajukan kerja sama ekonomi dengan negara-negara berkembang lainnya. Pertemuan bilateral dengan pemimpin Mesir dan partisipasi di KTT D-8 diharapkan membawa manfaat nyata bagi pengembangan hubungan internasional dan posisi strategis Indonesia di panggung global.