PARA PENGAMAT MEMPERTANYAKAN SIKAP KETUA UMUM PDIP, MEGAWATI, YANG MENYINGGUNG KAPOLRI

Yulia

Updated on:

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dianggap sedang mencoba mengganggu kinerja Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, berdasarkan dua pidato yang disampaikan Megawati dalam seminggu terakhir.

Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi, mengungkapkan, “Dua pidato Megawati yang menyentuh Kapolri dalam waktu singkat ini tampaknya bukan kebetulan, melainkan bisa dianggap sebagai bentuk intimidasi terhadap Kapolri,” dalam pernyataan tertulisnya pada Rabu (7/8/2024).

Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di pertemuan di Gedung Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo, Jakarta, Rabu (11/10/2023)

Haidar Alwi menjelaskan bahwa pidato pertama disampaikan oleh Megawati pada Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Partai Perindo di iNews Tower, Jakarta Pusat, pada Selasa (30/7/2024). Dalam pidatonya, Megawati mengisyaratkan bahwa penguasa berusaha mengkriminalisasi orang-orang terdekatnya, termasuk Hasto Kristiyanto yang terlibat kasus Harun Masiku di KPK. Megawati mengancam akan menemui Kapolri jika Hasto ditangkap.

Pidato kedua disampaikan ketika Megawati menghadiri penyerahan duplikat bendera pusaka kepada para gubernur di Balai Samudera, Jakarta Utara, pada Senin, 5 Agustus 2024. Dalam kesempatan itu, Megawati juga menegaskan akan menemui Kapolri.

R Haidar Alwi menyatakan, “Sebagai tokoh bangsa, kritik dan saran dari Megawati tentu diperlukan. Namun, jika kritik tersebut terdengar seperti ancaman, terutama jika disampaikan berulang kali dalam waktu dekat, maka itu bisa dianggap sebagai bentuk intimidasi.”