Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) II Pemuda Katolik menegaskan pentingnya peran dalam menjaga kesatuan NKRI. Asrorun Ni’am Sholeh, Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda, dalam pidatonya menekankan bahwa Pemuda Katolik dan organisasi masyarakat lainnya memiliki peran krusial dalam memelihara kohesi sosial dan semangat Bhinneka Tunggal Ika.
“Kehadiran kami di sini adalah investasi bagi masa depan NKRI. Kontribusi kami dalam mempertahankan kesatuan Republik Indonesia adalah investasi yang besar, tidak hanya secara fisik tetapi juga dalam menghadapi sistem desentralisasi dan penguatan daerah dengan prinsip otonomi. Ini semakin menguatkan nilai-nilai kedaerahan, namun juga potensi ego sektoral jika tidak dikelola dengan baik,” ujarnya dikutip pada Minggu (7/7).
Ni’am juga menyoroti bahwa keberadaan Pemuda Katolik dan organisasi lain di seluruh daerah berperan sebagai penghubung yang mengkonsolidasikan keragaman Indonesia.
Lebih lanjut, Ni’am menjelaskan bahwa organisasi seperti Pemuda Katolik mampu membangun solidaritas dan kesatuan, serta bekerja bersama dalam lingkaran yang lebih luas meskipun berasal dari berbagai latar belakang organisasi.
“Melalui organisasi lintas kelompok kita membangun kebersamaan, meskipun kita berbeda-beda dalam usia, tujuan organisasi, atau kepentingan pribadi, kita tetap bersatu dalam semangat ke-Indonesiaan. Ini yang akan memperkuat kekokohan kita sebagai bangsa yang satu,” tegas Ni’am.
Ni’am mengakhiri pidatonya dengan menyampaikan harapannya agar sinergi antara Kementerian Pemuda dan Olahraga dengan organisasi kepemudaan terus ditingkatkan, terutama dalam isu-isu moderasi beragama dan pembentukan karakter kepemimpinan pemuda.
Acara tersebut dihadiri oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Pejabat Gubernur Papua Barat, serta tokoh masyarakat dan peserta Rapimnas II Pemuda Katolik.
