TNI Angkatan Udara (TNI AU) mendapat apresiasi atas langkahnya menginisiasi program makan bergizi gratis bagi sekolah-sekolah di sekitar pangkalan udara (Lanud). Menurut Khairul Fahmi, Co-Founder Institute For Security and Strategic Studies (ISSES), program ini memanfaatkan fasilitas dan sumber daya TNI AU dengan optimal, khususnya dapur besar di setiap Lanud, yang dapat digunakan untuk menyuplai makanan bergizi kepada masyarakat sekitar.
Keunggulan Program
- Lokasi Strategis: Lanud umumnya berada di tengah permukiman warga, memungkinkan distribusi makanan berlangsung cepat dan efisien.
- Sumber Daya Memadai: Dengan jumlah personel yang cukup, TNI AU dapat menjalankan distribusi makanan ke sekolah-sekolah dengan dukungan logistik yang baik.
“Memanfaatkan dapur besar di Lanud untuk menyuplai makanan bergizi ke sekolah-sekolah sekitar dapat dinilai tepat jika dilihat dari perspektif kapasitas operasional dan tanggung jawab sosial TNI,” ujar Khairul Fahmi, Rabu (4/12).
Tantangan dan Catatan Penting
Meski demikian, Khairul Fahmi memberikan beberapa catatan penting:
- Fokus Utama TNI AU: Program ini tidak boleh mengganggu tugas utama TNI AU, yaitu menjaga wilayah udara Indonesia.
- Transparansi Anggaran: Pengelolaan anggaran dan distribusi makanan harus dilakukan secara transparan untuk memastikan bantuan sampai kepada anak-anak yang benar-benar membutuhkan.
“Transparansi dalam penyelenggaraan program, termasuk pengelolaan anggaran dan distribusi makanan, harus dijaga,” kata Khairul.
Langkah Menuju Implementasi Maksimal
Program ini direncanakan mulai resmi berjalan pada 2 Januari 2025, dan TNI AU diharapkan dapat meningkatkan efektivitasnya melalui koordinasi yang baik antara dapur Lanud, pihak sekolah, serta instansi terkait. Langkah ini tidak hanya menunjukkan peran strategis TNI AU dalam mendukung pembangunan sosial, tetapi juga menjadi bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan generasi muda Indonesia.