Politisi senior dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Zainut Tauhid Sa’adi, telah mengajukan permintaan kepada pemimpin dan elit partai untuk secara terbuka meminta maaf kepada publik atas kegagalan PPP dalam Pemilu 2024.
Zainut menekankan bahwa tindakan meminta maaf harus disertai dengan pengunduran diri dari jabatan, sebagai bentuk tanggung jawab moral atas ketidakmampuan partai masuk ke parlemen.
Menurut Zainut, hasil buruk yang dialami PPP merupakan pukulan besar bagi seluruh anggota dan pendukung partai yang selama ini telah setia mendukung PPP sebagai wadah untuk memperjuangkan dan mengartikulasikan aspirasi politik mereka.
Dia menyalahkan manajemen konflik internal partai yang dinilai tidak efektif, serta kecenderungan sebagian elit partai untuk menunjukkan konflik secara terbuka di hadapan publik. Menurutnya, hal ini menjadi penyebab utama yang mempengaruhi kegagalan PPP di Pemilu 2024.
Zainut menyatakan bahwa publik memiliki alasan kuat untuk merasa kecewa dan tidak memilih PPP pada pemilu tersebut, karena kejenuhan yang muncul terhadap partai yang kerap mengusung isu-isu keagamaan namun sering terlibat dalam konflik internal yang mempengaruhi stabilitas dan konsistensi partai.