Perdamaian di Palestina: Khofifah Ajak Semua Pihak Berperan Aktif

Yulia

Updated on:

Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama, Khofifah Indar Parawansa, menekankan bahwa Hari Perdamaian Internasional (International Day of Peace) adalah momen penting bagi seluruh dunia, terutama dalam menyerukan perdamaian bagi bangsa Palestina. Menurutnya, konflik dan krisis kemanusiaan di Palestina harus segera diakhiri melalui solidaritas global.

Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama Khofifah Indar Parawansa.

“Jangan pernah lelah menyerukan perdamaian bagi Bangsa Palestina. Jika semua negara bersatu memperkuat solidaritas, tidak mustahil tercipta perdamaian di dunia ini,” ujar Khofifah dalam pernyataannya di Surabaya, Sabtu.

Peringatan Hari Perdamaian Internasional yang jatuh setiap 21 September bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya perdamaian. Khofifah melihat ini sebagai momen tepat untuk menyoroti konflik di Palestina, dan ia mendorong penggunaan media sosial sebagai alat untuk menyebarkan pesan-pesan perdamaian dan perlindungan hak asasi manusia bagi rakyat Palestina.

Ia menambahkan bahwa perdamaian bukan hanya soal tidak adanya perang, melainkan proses dinamis yang melibatkan komitmen dan partisipasi aktif dari setiap individu, komunitas, dan bangsa. Dialog terbuka dan kerja sama diperlukan untuk menyelesaikan konflik. Khofifah juga menekankan bahwa peringatan ini harus menjadi refleksi bagi seluruh umat manusia untuk berkomitmen pada perdamaian, melawan ketidakadilan, mengurangi dampak perubahan iklim, dan memperjuangkan hak asasi manusia. Di tengah keberagaman budaya, etnis, dan agama, sikap saling memahami dan toleransi menjadi kunci untuk membangun budaya damai.