Pendiri Lembaga Survei Kedai Kopi, Hendri Satrio, menyatakan bahwa pelantikan tiga wakil menteri oleh Presiden Joko Widodo pada 18 Juli 2024 di Istana Negara menunjukkan adanya pembagian jabatan. Menurut Satrio, langkah tersebut lebih merupakan bentuk unjuk kekuatan kepada Prabowo Subianto, dengan Jokowi berusaha menunjukkan dukungan maksimalnya.
Satrio mengungkapkan bahwa Jokowi mungkin berharap Prabowo tidak memperlakukan Gibran Rakabuming Raka, yang terpilih sebagai wakil presiden, dengan cara yang sama seperti ia memperlakukan Ma’ruf Amin. Menurutnya, pelantikan ini juga merupakan upaya Jokowi untuk meningkatkan citra politiknya di hadapan Prabowo.
Adapun tiga nama yang dilantik sebagai wakil menteri adalah Thomas Djiwandono untuk posisi Wakil Menteri Keuangan, Yuliot sebagai Wakil Menteri Investasi, dan Sudaryono yang akan menjabat sebagai Wakil Menteri Pertanian, menggantikan Harvick Hasnul Qolbi.
Peneliti Senior Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Lili Romli, menilai bahwa dengan sisa masa jabatan Jokowi yang tidak lama lagi, pengangkatan wakil menteri tersebut tampaknya tidak memiliki urgensi. Lili berpendapat bahwa publik mungkin akan melihat pelantikan ini lebih sebagai langkah untuk membagikan jabatan ketimbang sebagai upaya meningkatkan kinerja kementerian.