Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengklaim bahwa serangan udara yang dilancarkan oleh militer Israel terhadap Iran pada Sabtu, 26 Oktober 2024, berhasil mencapai semua tujuannya dengan “tepat sasaran dan kuat.” Dalam pernyataannya, Netanyahu menyebut serangan tersebut sebagai respons terhadap apa yang disebutnya sebagai “serangan terus-menerus selama berbulan-bulan” dari rezim Iran.
Menurut Netanyahu, militer Israel telah mengerahkan jet tempurnya untuk melakukan serangan presisi terhadap target-target militer di Iran. Ia menegaskan, “Kami berjanji akan membalas serangan Iran, dan pada Sabtu kami telah menyerang… Serangan di Iran tepat sasaran dan kuat, telah mencapai semua tujuannya.”
Serangan ini merupakan balasan atas serangan rudal yang diluncurkan oleh Iran pada 1 Oktober lalu, yang melibatkan sekitar 200 rudal. Meskipun sebagian besar serangan tersebut berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel, Netanyahu menegaskan bahwa serangan tersebut menunjukkan kemampuan dan komitmen Israel untuk melindungi diri dari ancaman.
Netanyahu menambahkan, “Iran menyerang Israel dengan ratusan rudal balistik dan serangan itu gagal. Kami telah menepati janji kami. Angkatan Udara telah menyerang seluruh Iran. Kami menghantam keras kemampuan pertahanan Iran dan kemampuannya memproduksi rudal yang ditujukan kepada kami.”
Panglima militer Israel, Letnan Jenderal Herzi Halevi, juga memberikan pernyataan terkait serangan tersebut. Ia menyatakan bahwa serangan ini menunjukkan bagaimana Israel akan merespons ancaman dari musuh-musuhnya. “Kami menyerang sistem strategis di Iran, yang merupakan hal yang sangat penting, dan sekarang kami akan melihat bagaimana perkembangannya. Kami siap menghadapi semua skenario di setiap arena,” tegasnya.
Tindakan ini menandai peningkatan ketegangan antara Israel dan Iran, yang selama ini terlibat dalam konflik proksi di berbagai wilayah, termasuk di Jalur Gaza dan Lebanon.