Anggota Komisi II DPR RI, Mohammad Toha, menyatakan dukungannya terhadap retret kepala daerah yang akan diselenggarakan di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah, pada 21-28 Februari 2025.
Retret ini bertujuan untuk membekali kepala daerah dengan pemahaman mengenai Astacita dan visi-misi Presiden Prabowo Subianto, sehingga mereka dapat mendukung kebijakan dan program pemerintah pusat.

“Dengan retret ini, kepala daerah diharapkan bisa memahami Astacita dan visi-misi Presiden Prabowo sehingga mendukung semua kebijakan dan program pemerintah,” ujar Toha dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Setelah resmi dilantik oleh Presiden Prabowo di Istana Negara pada Kamis (20/2), sebanyak 505 kepala daerah hasil Pilkada 2024 yang tidak memiliki sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK) akan mengikuti pembekalan di Magelang.
Retret untuk Peningkatan Kapasitas Kepala Daerah
Dalam retret ini, kepala daerah akan mendapatkan materi dari 42 menteri Kabinet Merah Putih terkait Astacita, yang menjadi visi dan misi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Toha menilai retret ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yang mengatur kewenangan kepala daerah dalam pengelolaan pemerintahan dan keuangan daerah.
“Retret kepala daerah dapat dimaknai sebagai kegiatan untuk pengembangan kapasitas dan peningkatan kinerja kepala daerah,” kata Toha.
Menurutnya, manfaat dari retret ini mencakup:
✅ Peningkatan kinerja dan kepemimpinan kepala daerah
✅ Pengelolaan pemerintahan daerah secara efektif
✅ Peningkatan koordinasi antar daerah
✅ Penyusunan strategi pembangunan dan pelayanan publik
✅ Inovasi serta solusi kreatif dalam pembangunan daerah
Meskipun setiap kepala daerah memiliki Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan janji kampanye mereka, Toha menegaskan bahwa pemerintah pusat tetap memiliki kewenangan dalam pengawasan dan pemberian dana bantuan kepada daerah.
Retret sebagai Wujud Keseriusan Presiden Prabowo
Toha menyebut bahwa retret ini adalah langkah visioner dari Presiden Prabowo dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik, pengawasan, dan pengembangan kapasitas kepala daerah.
“Retret kepala daerah menunjukkan keseriusan Presiden Prabowo dalam menjalankan pemerintahan sesuai undang-undang dan mengedepankan peningkatan kesejahteraan rakyat melalui program Astacita,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan agar tidak ada kepala daerah yang sengaja mangkir dari retret ini, karena kesempatan ini sangat berharga untuk peningkatan kinerja mereka.
“Sebagai mantan kepala daerah, saya percaya retret ini dapat menjadi sarana efektif dalam meningkatkan kapasitas kepemimpinan kepala daerah,” ujar Toha yang pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Sukoharjo.
Dengan adanya retret ini, diharapkan kepala daerah dapat lebih siap dalam menjalankan pemerintahan daerah yang selaras dengan kebijakan nasional, demi pembangunan yang lebih merata di seluruh Indonesia