Konflik Politikal: Hasto PDIP Tuding RK Mental Kalah, Demokrat: Ini Tidak Berdasar

Yulia

Updated on:

Partai Demokrat memberikan tanggapan terhadap pernyataan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, yang mengkritik calon gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK), karena bertemu dengan Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi). Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, menyatakan bahwa komentar Hasto sangat tendensius dan tidak berdasar.

Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani

Kamhar menganggap bahwa pernyataan Hasto, yang menilai pertemuan RK dengan Jokowi sebagai cerminan “mentalitas kalah,” merupakan interpretasi yang salah dan tidak rasional. Ia menegaskan bahwa RK telah menjelaskan konteks pertemuannya dengan Jokowi, yang saat itu bertindak sebagai mantan Gubernur Jakarta, bukan sebagai Presiden. Kamhar menyebut bahwa kunjungan tersebut sangat relevan bagi RK, mengingat posisinya sebagai calon gubernur Jakarta.

Menurut Kamhar, pernyataan Hasto yang menuduh Jokowi “cawe-cawe” dalam mendukung RK sangat merugikan persepsi publik. Ia menilai interpretasi Hasto sebagai hal yang tidak logis dan berangkat dari prasangka buruk.

Sebelumnya, Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa pertemuan RK dengan Jokowi menunjukkan bahwa RK tengah menghadapi penurunan elektabilitas. Hasto menyebut bahwa kunjungan tersebut mencerminkan ketidakpercayaan publik terhadap RK, yang dianggapnya menunjukkan “mentalitas kalah.” Ia juga berpendapat bahwa RK mungkin ingin meminta dukungan dan restu dari Jokowi untuk meningkatkan peluangnya dalam Pilkada Jakarta 2024. Hasto menegaskan bahwa budaya meminta restu dalam politik adalah budaya lama, yang identik dengan era Orde Baru. Ia mengungkapkan bahwa generasi muda, seperti milenial dan Gen Z, lebih mengutamakan gagasan dan prestasi daripada mencari dukungan dari figur-figur besar. Dengan demikian, Hasto beranggapan bahwa tindakan RK untuk menemui Jokowi justru memperkuat pandangannya bahwa RK tidak memiliki jiwa pejuang yang diperlukan dalam kontestasi politik.