Persaingan Memanas, KPU Sebut Jateng Berpotensi Jadi Titik Rawan Pilkada

Yulia

Updated on:

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Mochammad Afifuddin, mengungkapkan bahwa Jawa Tengah menjadi salah satu titik rawan dalam pelaksanaan Pilkada Serentak 2024. Hal ini disebabkan oleh persaingan ketat antara dua pasangan calon kepala daerah yang turut serta dalam pemilihan di provinsi tersebut. Berdasarkan hasil pemetaan terbaru dan koordinasi dengan berbagai pihak, Afifuddin menjelaskan bahwa potensi kerawanan di Jawa Tengah muncul dari ketatnya kompetisi politik yang dapat memicu berbagai dinamika selama proses Pilkada.

Ketua KPU RI Mochammad Afifuddin saat membuka "Press Tour Pilkada 2024" di kawasan Batu, Malang, Jawa Timur, Jumat (8/11/2024).

“Kemarin, dalam rapat koordinasi, ada sejumlah titik rawan yang kami identifikasi, terutama terkait persaingan kandidat yang sangat ketat. Jawa Tengah adalah salah satu wilayah yang dianggap meriah karena persaingan dua pasangan calon yang cukup seimbang,” ungkap Afifuddin saat berbincang dengan awak media di Kota Batu, Jawa Timur, Sabtu.

Pada Pilkada Jawa Tengah, terdapat dua pasangan calon kepala daerah yang terdaftar: pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi dengan nomor urut 1, serta pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin dengan nomor urut 2. Kedua pasangan ini diperkirakan akan bersaing ketat hingga tahap akhir pemilihan, yang berpotensi meningkatkan tensi politik di wilayah tersebut.

Selain Jawa Tengah, Afifuddin juga menyebutkan bahwa Papua menjadi wilayah lain yang diidentifikasi rawan, khususnya dari segi keamanan. “Kerawanan di Papua lebih berfokus pada aspek teritori dan keamanan, mengingat beberapa wilayah baru di Papua, seperti Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Induk, Papua Barat Daya, Papua Barat, serta Papua Pegunungan, masih dalam tahap pembentukan administrasi dan integrasi keamanan,” ujarnya.

KPU melakukan pemetaan daerah rawan untuk mengantisipasi potensi gangguan selama pelaksanaan Pilkada Serentak 2024, baik yang terkait persaingan politik maupun stabilitas keamanan. Upaya ini diharapkan bisa mencegah konflik dan memastikan proses demokrasi berjalan lancar. Sebagai bagian dari langkah antisipasi, KPU telah memperkuat koordinasi dengan pihak TNI dan Polri untuk menjaga situasi yang kondusif selama berlangsungnya pilkada. Koordinasi ini mencakup pengawalan keamanan serta distribusi logistik pemilu ke seluruh wilayah, terutama yang sulit dijangkau.

“Kami sudah memantau dengan cermat daerah-daerah yang diidentifikasi rawan konflik dan kerusuhan. Kami bekerja sama dengan pihak kepolisian dan pihak keamanan lainnya untuk memastikan pilkada berlangsung aman,” tegas Afifuddin.

Dengan langkah antisipasi ini, KPU berharap pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 akan berlangsung tertib dan aman, serta mencerminkan semangat demokrasi di seluruh wilayah Indonesia.