PM MARAPE OPTIMIS HUBUNGAN BILATERAL ANTARA INDONESIA DAN PAPUA NUGINI AKAN TERUS BERKEMBANG DI BAWAH KEPEMIMPINAN PRABOWO

Yulia

Updated on:

Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape, menyatakan keyakinannya bahwa kerja sama bilateral antara Indonesia dan Papua Nugini yang dirintis oleh Presiden Joko Widodo akan terus berlanjut di masa kepemimpinan Prabowo Subianto.

Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri (PM) Papua Nugini James Marape menyampaikan keterangan pers bersama di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (15/7/2024).

Marape mengungkapkan pandangannya ini saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kenegaraan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada hari Senin.

“Kami yakin bahwa kerja sama yang telah dimulai oleh Presiden Joko Widodo dengan saya akan berlanjut. Ini tidak hanya melibatkan kerja sama antar kementerian masing-masing, tetapi juga antara presiden terpilih dan seluruh jajaran pemerintah yang menjabat tahun ini,” ujarnya.

Marape menegaskan komitmennya untuk memperkuat hubungan bilateral dengan Indonesia, terutama dalam bidang perdagangan dan ekonomi.

Ia sangat mengharapkan lebih banyak investasi dari Indonesia di Port Moresby, ibu kota Papua Nugini, serta melihat Indonesia sebagai peluang untuk memperluas ekspor.

PM Marape juga berencana untuk melakukan kunjungan ke Indonesia untuk bertemu langsung dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto.

“Saya menantikan kunjungan saya untuk memberikan penghormatan kepada presiden terpilih RI,” katanya.

Dalam pertemuan antara PM Marape dan Presiden Jokowi, mereka mencapai kesepakatan atas empat Memorandum of Understanding (MoU):

1. MoU tentang Gerakan Lintas Batas untuk Bus dan Barang Komersial, yang mengatur transportasi umum dari Jayapura, Indonesia, ke Vanimo, Papua Nugini.

2. MoU tentang Transportasi Lintas Batas Barang dengan Kendaraan Bermotor, yang mengatur perlintasan barang oleh penumpang angkutan umum di perbatasan Jayapura dan Vanimo.

3. MoU tentang Kerjasama di Bidang Kesehatan, yang melanjutkan kerja sama sebelumnya yang berakhir pada 2022, dengan fokus pada kesejahteraan masyarakat di perbatasan antara Indonesia dan Papua Nugini. 4. MoU tentang Kerjasama di Bidang Pendidikan, yang mencakup pelatihan, peningkatan kapasitas tenaga pendidik, dan pemberian beasiswa untuk pelajar.