GIBRAN MENGUNDANG DICO UNTUK BLUSUKAN BERSAMA DI KOTA SEMARANG

Yulia

Updated on:

Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, bersama Bupati Kendal, Dico Ganinduto, melakukan kunjungan ke beberapa lokasi di Kota Semarang, Jawa Tengah, pada hari Sabtu.

Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka bersama Bupati Kendal Dico Ganinduto saat "blusukan" di sejumlah lokasi di Kota Semarang, Sabtu (20/7/2024).

Lokasi yang dikunjungi oleh Gibran dan Dico antara lain Pasar BK, Perkampungan Nelayan Mangkang, dan Pasar Tambak Lorok Semarang.

Diketahui bahwa Partai Golkar mengusung Dico untuk mencalonkan diri sebagai Wali Kota atau Wakil Wali Kota Semarang pada Pemilihan 2024.

Selama kunjungan, mereka berinteraksi dan berdialog langsung dengan masyarakat. Di Pasar BK, mereka berbincang dengan pedagang dan pembeli untuk mendengarkan aspirasi mereka.

“Kita cek harga-harga di pasar tradisional. Berapa harga cabai merah sekarang, Bu? Masih tinggi ya? Nanti saya akan koordinasikan. Kami akan menindaklanjutinya,” kata Gibran.

Saat mengunjungi perkampungan nelayan di Mangkang, mereka berdialog dengan nelayan mengenai tantangan dan harapan mereka.

Setelah itu, Gibran dan Dico melanjutkan kunjungan ke pusat UMKM Medoho dan Pasar Burung Karimata, dan berakhir di Posko Bolone Mase di kawasan Barito, Semarang Timur.

Gibran juga membagikan susu UHT dan buku tulis bergambar hewan kepada anak-anak, yang disambut antusias oleh masyarakat yang ingin berfoto bersama dan bersalaman.

“Hari ini ada delapan lokasi yang kami kunjungi, untuk memahami masalah dan memantau harga di pasar tradisional,” kata Gibran saat ditemui di Posko Bolone Mase, Barito, Semarang.

Sementara itu, Dico Ganinduto mengakui bahwa masalah yang dihadapi Kota Semarang berbeda dengan Kabupaten Kendal yang selama ini dipimpinnya.

“Kendal adalah kabupaten, sementara Semarang adalah kota, sehingga masalahnya lebih kompleks,” katanya.

Dari kunjungannya, Dico melihat banyak masalah yang perlu diselesaikan, seperti pemukiman kumuh, banjir, rob, dan pengembangan pasar tradisional. “Yang paling penting adalah memahami masalah, menyerap aspirasi masyarakat sebanyak mungkin, sehingga jika nantinya maju di Kota Semarang, kami tahu program dan visi-misi apa yang harus diberikan,” kata Dico.