Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden meminta kepada seluruh warga negaranya untuk menurunkan ketegangan politik dan menjaga ketenangan, setelah Donald Trump diumumkan sebagai pemenang Pemilihan Presiden AS 2024. Dalam pidatonya yang disampaikan di Taman Mawar Gedung Putih pada Jumat (8/11/2024), Biden berbicara di hadapan staf yang merasa kecewa dengan hasil pemilu yang mengarah pada kekalahan Wakil Presiden Kamala Harris.
Biden memulai pidatonya dengan memberikan pesan yang kuat kepada para staf dan pendukungnya yang merasa tertekan dengan kekalahan tersebut. “Kemunduran itu memang tidak bisa dihindari. Namun, menyerah itu bukanlah pilihan yang dapat diterima,” kata Biden dengan tegas. Ia menekankan bahwa meskipun hasil pemilu kali ini tidak sesuai dengan yang diharapkan, hal itu tidak berarti bahwa perjuangan untuk negara dan prinsip-prinsip demokrasi telah gagal. “Kekalahan tidak berarti kita kalah dalam arti sebenarnya. Ini adalah bagian dari proses demokrasi,” tambahnya.
Biden juga menjelaskan bahwa meskipun dirinya dan timnya kecewa, penting untuk tetap menjaga kedamaian dan persatuan di tengah perbedaan politik. “Kita harus memandang satu sama lain bukan sebagai musuh, tetapi sebagai sesama warga Amerika. Saya berharap kita dapat meredakan ketegangan yang ada, tidak peduli siapa yang kita pilih dalam pemilu ini,” ujar Biden. Ia menekankan bahwa proses demokrasi yang terjadi selama Pilpres AS 2024 menunjukkan integritas yang kuat dari sistem pemilu negara tersebut, yang berlangsung dengan jujur, adil, dan transparan.
Biden kemudian memberikan pengakuan tentang proses pemilu yang telah berjalan dengan lancar meskipun ada tantangan besar. “Saya ingin menegaskan bahwa sistem pemilu kita adalah sistem yang adil dan dapat dipercaya, baik bagi pemenang maupun yang kalah. Ini adalah sistem yang telah terbukti, dan saya berharap semua warga negara AS dapat menghargai hal itu,” katanya. Ia juga mengingatkan kepada masyarakat bahwa hasil pemilu ini mencerminkan kepercayaan pada sistem yang telah ada sejak lama, dan itu tidak seharusnya dipertanyakan.
Meskipun demikian, Biden juga mengingatkan bahwa transisi pemerintahan yang akan datang harus dilakukan dengan tertib dan penuh hormat. “Kita harus memastikan bahwa transisi pemerintahan berjalan dengan lancar. Kita semua harus bersatu untuk menjaga stabilitas negara ini, meskipun ada perbedaan pandangan dan ideologi,” tambahnya.
Sebagai bagian dari proses transisi yang damai, Biden menyampaikan undangan kepada Donald Trump untuk datang bertemu dengannya di Gedung Putih. “Saya ingin mengundang Presiden terpilih Trump untuk datang bertemu dengan saya di Gedung Putih, dan kami akan bekerja bersama-sama untuk memastikan transisi ini berjalan dengan tertib dan terhormat,” ujar Biden. Tim kampanye Trump pun segera mengonfirmasi bahwa Trump akan datang untuk bertemu dengan Biden dalam waktu dekat.
Selain itu, Biden mengingatkan bahwa meskipun hasil pemilu ini menciptakan ketegangan di kalangan pendukung, masyarakat harus tetap fokus pada kemajuan negara. Ia juga berharap, meskipun Trump akan segera memulai tugasnya sebagai presiden terpilih, proses pemerintahan yang baru tetap mengutamakan kepentingan rakyat Amerika di atas segalanya.
Beberapa minggu ke depan, Trump diharapkan akan mulai memilih pejabat-pejabat yang akan bekerja di bawah kepemimpinannya, dan ini akan menjadi langkah awal dalam perjalanan administrasi barunya. Biden berharap bahwa meskipun ada perbedaan politik yang tajam, semua pihak akan bekerja sama demi kepentingan negara. Biden menutup pidatonya dengan ajakan untuk melanjutkan perjuangan bagi bangsa Amerika, mengingatkan bahwa demokrasi AS tidak akan lemah hanya karena satu kekalahan. “Kita tidak akan membiarkan satu peristiwa ini menghancurkan semangat kita untuk terus maju. Kita akan tetap bekerja demi kebaikan rakyat Amerika dan memastikan masa depan yang lebih baik bagi semua,” tegasnya.