Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada Kamis (6/6). Dalam pertemuan tersebut, Prabowo melaporkan hasil kunjungan kerjanya ke Shangri-La Dialogue di Singapura beberapa hari sebelumnya. Dia menjelaskan bahwa dia telah melakukan beberapa pertemuan penting, termasuk bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
“Saya melaporkan kepada presiden (Jokowi) tentang pembicaraan saya dan upaya terus-menerus untuk meyakinkan Presiden Zelenskyy, menawarkan bantuan Indonesia dalam mendorong gencatan senjata,” kata Prabowo.
Lebih lanjut, Prabowo mengungkapkan bahwa dia diundang oleh Zelenskyy untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Jenewa, yang direncanakan akan berlangsung bulan ini. Namun, undangan tersebut masih harus dibahas lebih lanjut dengan berbagai pihak termasuk Menteri Luar Negeri dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.
“Beliau ingin bertemu secara khusus dengan kita, dengan Indonesia dan dengan saya. Beliau mengundang saya ke Jenewa, tetapi tentu saja nanti presiden, Menteri Luar Negeri, dan Menko Polhukam akan membahas lebih lanjut sikap akhir Indonesia apakah kita akan hadir atau tidak,” tambahnya.
Mengenai Gaza, Prabowo menekankan bahwa Jokowi sangat mendukung jika Indonesia mengirim tenaga kesehatan dan rumah sakit untuk membantu warga sipil di Gaza. Berbagai kerjasama dengan mitra juga siap dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
“Saya melaporkan beberapa hal mengenai Gaza kepada presiden, dan beliau sangat mendukung, memberikan instruksi kepada saya bahwa kita siap mengirim rumah sakit dan tenaga kesehatan. Serta bekerja sama dengan beberapa negara mitra, terutama negara-negara Timur Tengah yang sudah mengoperasikan rumah sakit di sana, seperti Uni Emirat Arab,” katanya.
Jokowi juga memberikan instruksi langsung kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk bekerja sama dengan Uni Emirat Arab (UEA) terkait pengoperasian rumah sakit lapangan di Gaza. Selain rumah sakit, presiden juga menyetujui pengiriman tenaga kesehatan ke Gaza, yang nantinya akan bekerja sama dengan beberapa negara mitra. “Terutama negara-negara Timur Tengah yang sudah mengoperasikan rumah sakit di sana, seperti Uni Emirat Arab (UEA). Saat menghadiri KTT di Yordania, saya berusaha untuk mampir ke UEA terlebih dahulu untuk membahas ini,” pungkasnya.