Wushu Jatim Unggul di Taolu: Kawinkan Emas Duilian Putra dan Putri

Yulia

Updated on:

Kontingen wushu Jawa Timur berhasil meraih kejayaan di nomor taolu setelah mengawinkan medali emas di kategori duilian putra dan putri pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut.

Atlet wushu Jawa Barat Tasya Ayu Puspa Dewi beraksi pada final wushu taolu nandao dan nangun putri PON XXI Aceh-Sumut 2024 di Gedung Serbaguna Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara (Disporasu), Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu(14/9/2024).

Pada pertandingan yang berlangsung di GOR Disporasu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu, trio Akbar Dwi Affandi, Nicholaus Karanka Adinugroho, dan Muhammad Zaki Ikbaar Ramadhan berhasil menyabet medali emas di kategori duilian putra. Sementara itu, di kategori duilian putri, pasangan Natalie Chriselda Tanasa dan Benedicta Rafaella Karolusia Prasetyo juga tampil gemilang, membawa pulang medali emas.

Manajer tim wushu Jawa Timur, Sherly Hoediono, memuji semangat pantang menyerah dan kerja keras para atletnya. Dia bahkan mengungkapkan bahwa salah satu atlet duilian putra, Nicholaus Karanka Adinugroho, mengalami cedera dislokasi pada jari kelingkingnya hanya 10 menit sebelum pertandingan dimulai.

“Nicholaus mengalami dislokasi saat latihan di belakang panggung. Dokter menyarankan untuk tidak bertanding, namun dia tetap bersikeras untuk tampil, dengan tangannya yang dibalut,” ujar Sherly.

Sherly merasa sangat bangga dengan dedikasi yang ditunjukkan oleh atletnya, yang tetap memberikan performa terbaik meskipun harus menahan rasa sakit selama pertandingan berlangsung.

Dengan tambahan dua medali emas ini, Jawa Timur kini telah mengumpulkan total tujuh medali emas di kategori taolu, menempatkan mereka di puncak klasemen perolehan medali cabang olahraga wushu.

Pada final tersebut, Akbar Dwi Affandi, Nicholaus Karanka Adinugroho, dan Muhammad Zaki Ikbaar Ramadhan tampil luar biasa dengan menampilkan serangkaian jurus tangan kosong yang penuh kekuatan dan kecepatan. Aksi mereka dalam berkelahi dengan teknik pukulan dan tendangan yang impresif berhasil mengantarkan mereka meraih skor tertinggi, yakni 9.366. Sementara itu, medali perak juga diraih oleh kontingen Jawa Timur, yakni tim yang terdiri dari Ramadhan, Ahmad Ghifari Fuaiz, Rakay Nobel Ardiansyah, dan Ahmad Ghozali Fuaiz, dengan skor 9.356. Medali perunggu jatuh kepada pasangan Candika Nugraha dan Zio Catriadi dari Jambi, yang berhasil mengumpulkan nilai akhir 9.323.