PRESIDEN BANGGA RIZKI BERHASIL MENJADI LIFTER PERTAMA INDONESIA PERAIH MEDALI EMAS OLIMPIADE

Yulia

Updated on:

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan rasa bangganya atas prestasi luar biasa lifter muda, Rizki Juniansyah, yang berhasil mencetak sejarah sebagai lifter pertama Indonesia yang meraih medali emas di Olimpiade.

Medali emas yang diraih Rizki ini juga menjadi medali emas kedua untuk Indonesia di Olimpiade Paris 2024.

“Rizki Juniansyah telah menyumbangkan medali emas kedua untuk Indonesia di cabang angkat besi putra kelas 73 kg,” tulis Jokowi dalam akun X @jokowi yang dipantau dari Jakarta, Jumat.

Lifter Indonesia Rizki Juniansyah melakukan angkatan clean and jerk dalam kelas 73 kg putra Olimpiade Paris 2024 di South Paris Arena, Paris, Prancis, Kamis (8/8/2024). Rizki meraih medali emas setelah berhasil meraih total angkatan 354 kilogram sehingga menduduki peringkat pertama dari 12 lifter yang turut serta dalam nomor tersebut.

Rizki mencatatkan total angkatan 354 kg, dengan rincian angkatan snatch sebesar 155 kg dan angkatan clean and jerk sebesar 199 kg.

“Rizki berhasil memecahkan rekor Olimpiade dalam angkatan clean and jerk dan menjadi lifter pertama dari Indonesia yang meraih medali emas di Olimpiade. Terima kasih, Rizki, selamat!” ucap Jokowi.

Rizki, yang lahir di Serang, Banten pada 17 Juni 2003, menjadi atlet Indonesia ke-15 yang mempersembahkan medali emas di Olimpiade. Keberhasilannya menjadikan angkat besi sebagai cabang olahraga ketiga yang meraih medali emas di Olimpiade, setelah bulu tangkis dan panjat tebing.

Sebagai lifter Indonesia pertama yang mendapatkan medali emas di Olimpiade, Rizki berhasil membuat lagu kebangsaan “Indonesia Raya” berkumandang di arena angkat besi, sesuatu yang sudah diupayakan oleh para seniornya selama 24 tahun di enam Olimpiade. Ini juga menjadi kali pertama sejak Olimpiade Barcelona 1992 bahwa Indonesia kembali meraih dua medali emas.

Angkat besi telah menjadi olahraga andalan Indonesia dalam perolehan medali Olimpiade sejak Olimpiade Sydney 2000.

Pada saat itu, satu medali perak diraih oleh Raema Lisa Rumbewas, dan dua medali perunggu diraih oleh Sri Indriyani dan Winarni, semuanya dari lifter putri. Mereka melengkapi medali emas yang dipersembahkan oleh pasangan ganda putra bulu tangkis, Tony Gunawan/Candra Wijaya, serta dua medali perak dari tunggal putri Minarti Timur dan tunggal putra Hendrawan. Sejak saat itu, angkat besi selalu memberikan kontribusi medali untuk Indonesia, bahkan Eko Yuli Irawan secara konsisten menyumbangkan medali dalam empat Olimpiade berturut-turut, mulai dari Beijing 2008 hingga Tokyo 2020.