Pengurus Provinsi (Pengprov) Muaythai Indonesia (MI) Aceh merasa bangga dengan prestasi para atletnya di cabang olahraga muaythai pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024.
“Kami berhasil membawa pulang tiga medali emas, satu perak, dan tiga perunggu dari cabang muaythai di PON 2024,” ujar Ketua Pengprov MI Aceh, Dahlan Djamaluddin, di Banda Aceh, Selasa malam.
Ia menjelaskan bahwa dua medali emas diraih dari nomor pertandingan laga, sementara satu emas lainnya didapatkan di nomor seni. Selain itu, Aceh juga memperoleh satu medali perak di laga serta tiga medali perunggu.
Menurutnya, semangat untuk berprestasi semakin besar karena Aceh menjadi tuan rumah, memberikan motivasi lebih bagi para atlet untuk tampil maksimal. Persiapan panjang yang dilakukan oleh pelatih dan atlet juga menjadi faktor penting dalam pencapaian ini.
“Syukur alhamdulillah, kami berhasil mempertahankan tradisi medali di cabang muaythai sejak PON Papua 2021,” katanya.
Pada PON Papua, kontingen Aceh berhasil membawa pulang satu medali emas, dan kali ini hasilnya meningkat dengan tambahan dua emas lagi.
“Kami sangat bersyukur atas pencapaian ini, terutama karena 27 tim yang berlaga membawa para atlet terbaik mereka, dan kami masih bisa meraih medali. Ini adalah sebuah kebanggaan,” ungkapnya.
Dua medali emas untuk Aceh dipersembahkan oleh Rifandi Saputra dan Antonia Bui Ola. Rifandi Saputra berhasil meraih emas di nomor elite kelas 54kg putra setelah mengalahkan Tommy Bagus dari Jawa Timur. Sementara itu, Antonia Bui Ola menambah emas untuk Aceh setelah mengalahkan Annisa Nur Rahmaniyah di kelas elite 60kg putri.
Satu medali perak disumbangkan oleh Ridwansyah, yang harus puas di posisi kedua setelah kalah dari Ferry Irawan dari NTB di partai final kelas elite 45kg putra.
“Kami sangat bersyukur atas hasil ini, ini adalah buah dari perjuangan panjang,” kata pelatih Aceh, Rafo.