Pada pembukaan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Solo 2024 yang berlangsung di Stadion Manahan Surakarta, Jawa Tengah, pada Minggu, sejumlah seniman penyandang disabilitas tampil memukau ribuan penonton. Acara tersebut dimulai dengan penampilan Prihantoro Anton, yang membawakan lagu kebangsaan Indonesia Raya sebagai pembuka.
Salah satu momen yang mengesankan adalah kolaborasi antara Rionaldo Halir, drummer asal Manado yang merupakan penyandang disabilitas fisik, dengan Agung GTR, seorang gitaris tuna netra. Keduanya tampil gemilang dan mengiringi tiga penyanyi berbakat, yaitu Trias Ferbiana, Janet Huawe, dan Eta Novita. Para penyanyi ini membawakan beberapa lagu, seperti Kutidhieng, Aku Papua, Solo di Waktu Malam, dan Indonesia Pusaka. Penampilan mereka semakin semarak dengan kehadiran 100 penari, yang menari dengan koreografi karya Agung Kusumo.
Walaupun para seniman ini memiliki keterbatasan fisik, penampilan mereka yang penuh semangat dan profesionalisme tidak terganggu sama sekali. Mereka berhasil memikat para penonton, termasuk Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo yang turut hadir menyaksikan acara tersebut.
Setelah penampilan pembuka, Prihantoro kembali ke panggung untuk menyanyikan lagu mars olahraga Kami Patriot Olahraga, menambah semangat dalam acara pembukaan Peparnas ini.
Tema Nusantara Menembus Batas, yang diangkat dalam upacara pembukaan, membawa pesan inspiratif bahwa setiap individu, meskipun menghadapi berbagai keterbatasan, bisa meraih cita-cita dan prestasi dengan semangat yang tak pernah padam.
Penutupan acara ini diiringi oleh penampilan dari Godbless, kelompok musik legendaris Indonesia. Mereka membawakan dua lagu hits mereka, yaitu Rumah Kita dan Semut Hitam, yang semakin menyemarakkan suasana.
Hadir pula sejumlah pejabat penting negara, seperti Menpora Dito Ariotedjo, Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, serta para atlet terkenal. Di antaranya, atlet para bulutangkis Leani Ratri Oktila, Hikmat Ramdani, dan Fredy Setiawan, serta atlet para atletik Saptoyogo Purnomo dan Karisma Evi Tiarani, yang melakukan estafet obor bersama beberapa atlet lain.
Puncak dari upacara ini adalah penyalaan obor di cauldron oleh dua atlet dari cabang olahraga para tenis meja, Anas, dan para atletik, Farid, yang menjadi dua orang terakhir dalam estafet obor tersebut, menandakan dimulainya Peparnas XVII secara resmi.