Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo menyampaikan harapannya agar Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Institut Karate-Do Indonesia (INKAI) dapat menjadi wadah yang efektif bagi para atlet untuk mengasah keterampilan dan meningkatkan kemampuan dalam olahraga karate. Menpora Dito mengajak para atlet yang berpartisipasi untuk menunjukkan semangat, ketangguhan, dan dedikasi mereka dengan berjuang keras untuk mencatat prestasi yang membanggakan Indonesia di kancah nasional maupun internasional.
“Di balik setiap kemenangan yang diraih, terdapat kerja keras, disiplin, dan semangat pantang menyerah yang menjadi dasar dari setiap kesuksesan. Jadikanlah kejuaraan ini sebagai kesempatan emas untuk tidak hanya mengasah kemampuan, tetapi juga mempererat tali persaudaraan di antara kita semua,” ujar Menpora Dito saat memberikan sambutannya. Ia berharap kompetisi ini dapat menjadi ajang pembinaan yang berkelanjutan untuk atlet-atlet muda, sehingga mereka dapat berkembang menjadi kebanggaan bangsa.
Lebih lanjut, Menpora Dito juga menegaskan pentingnya cabang olahraga karate dalam program Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2021. Sebagai salah satu cabang olahraga unggulan di DBON, karate diharapkan mampu melahirkan atlet-atlet yang akan mengharumkan nama Indonesia di berbagai kejuaraan internasional.
“Kita ingin memastikan bahwa setiap tahapan pembinaan dan kompetisi terus berjalan secara konsisten dan berkelanjutan. Melalui proses ini, kita dapat melahirkan calon-calon atlet yang kelak akan membawa kebanggaan dan kehormatan bagi Indonesia di mata dunia,” tambah Menpora Dito.
Pada kesempatan yang sama, dalam pembukaan Kejurnas INKAI 2024 yang berlangsung di GOR Ciracas, Jakarta Timur, pada Jumat (8/11), Menpora Dito menerima penganugerahan Tingkatan DAN 7 (Sabuk Hitam) Kehormatan dari INKAI. Penyematan sabuk hitam tersebut dilakukan oleh Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) INKAI Ivan Yulivan, dengan disaksikan oleh Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Marciano Norman.
Menpora Dito mengungkapkan rasa terima kasih atas penganugerahan ini dan menganggap sabuk hitam kehormatan tersebut bukan sekadar penghargaan pribadi, tetapi juga simbol persaudaraan dan komitmen untuk memajukan olahraga karate di Indonesia. “Saya berterima kasih atas penghargaan ini. Bagi saya, sabuk hitam ini bukan hanya sekadar penghormatan, tetapi juga lambang persaudaraan dan simbol kesungguhan yang kita junjung dalam upaya memajukan olahraga karate nasional,” kata Menpora Dito.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada PP INKAI atas upaya dan dedikasi mereka dalam membina dan mengembangkan bakat-bakat muda di bidang karate. Menurut Menpora Dito, melalui kejuaraan seperti ini, INKAI telah membuktikan peran pentingnya dalam melatih generasi muda yang kelak akan menjadi wajah Indonesia di panggung dunia.
“Kementerian Pemuda dan Olahraga mengapresiasi sebesar-besarnya kepada PP INKAI atas kerja keras dan komitmen dalam menyelenggarakan kejuaraan ini. Melalui kompetisi ini, INKAI terus menunjukkan peran nyatanya dalam membentuk dan mengasah kemampuan karateka muda Indonesia. Kejuaraan ini memberikan harapan besar bahwa atlet-atlet kita dapat terus bersinar dan membawa nama Indonesia di tingkat dunia,” tutup Menpora Dito.
Kejuaraan Nasional INKAI kali ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sebagai momentum penting untuk memupuk persatuan, dedikasi, dan cinta terhadap olahraga karate yang semakin berkembang di tanah air.