Kylian Mbappe tengah menjadi sorotan di Prancis setelah memprioritaskan Real Madrid dibandingkan dengan tim nasionalnya. Keputusan ini memunculkan perdebatan, terutama karena ia tidak dipanggil oleh pelatih.
Didier Deschamps untuk pertandingan UEFA Nations League melawan Israel dan Belgia pada 10 dan 14 Oktober. Deschamps menjelaskan bahwa langkah ini diambil untuk menjaga kebugaran Mbappe, yang sedang dalam pemulihan cedera paha.
Meskipun dalam keadaan cedera, Mbappe sempat tampil selama 20 menit sebagai pemain pengganti untuk Real Madrid pada akhir pekan, yang memicu kekecewaan publik di Prancis. Banyak yang merasa bahwa sebagai kapten timnas, Mbappe seharusnya lebih memprioritaskan negaranya.
Sebagian fans bahkan mempertanyakan kepemimpinannya, menganggap Antoine Griezmann lebih pantas menjadi kapten setelah pensiun dari timnas. Fabien Bonnet, juru bicara kelompok suporter, menegaskan bahwa Mbappe belum menunjukkan contoh kepemimpinan yang diharapkan dari seorang kapten.
Deschamps, di sisi lain, menyatakan bahwa keputusan ini telah didiskusikan dengan Mbappe, dan ia memahami bahwa kepentingan klub sering kali lebih dominan bagi pemain. Dengan pengalaman melatih di klub-klub besar seperti AS Monaco dan Juventus, Deschamps mengakui bahwa klub sering kali khawatir tentang risiko cedera pemain jika mereka bermain untuk tim nasional.
Pada akhirnya, ia menekankan bahwa yang paling penting adalah minat dan keinginan pemain itu sendiri dalam menentukan prioritas mereka.
Situasi ini mencerminkan dilema umum yang dihadapi pemain top, yang harus menyeimbangkan komitmen antara klub dan negara.