Pemain tunggal putra asal Denmark, Viktor Axelsen, menyatakan bahwa ia “perlahan tapi pasti” berupaya untuk kembali mencapai performa puncaknya menjelang Olimpiade Paris 2024 yang akan dimulai akhir pekan ini.
Axelsen, yang mengalami cedera pergelangan kaki saat mengikuti Singapore Open pada bulan Mei, bertekad untuk mempertahankan medali emas Olimpiadenya di Paris.
“Saya harus melupakan cedera jika ingin mempersiapkan diri dengan baik. Saya memiliki tim yang hebat di sekitar saya dan kondisi fisik saya juga baik,” ujar Axelsen, dikutip dari AFP, Kamis.
Pemain tunggal putra yang telah menduduki peringkat satu dunia selama 131 minggu ini menilai bahwa ketangguhan merupakan salah satu nilai yang ia pegang teguh. Guru Bahasa Mandarin-nya bahkan memberinya julukan “An Sai Long,” yang berarti “naga kompetitif yang tenang.”
Dalam dunia bulu tangkis yang didominasi oleh pemain dari Asia, Axelsen berhasil menonjol dengan kemampuannya.
Pada usia 16 tahun, ia memenangkan kejuaraan dunia junior di Meksiko, menjadi orang Eropa pertama yang mencapai prestasi tersebut. Ia telah mengumpulkan berbagai pencapaian mengesankan selama lebih dari satu dekade sejak itu.
Pada tahun 2022, ia mencatatkan 39 kemenangan beruntun, memecahkan rekor sebelumnya yaitu 31 kemenangan yang dipegang oleh juara Olimpiade Lin Dan.
“Kami bermain sepanjang waktu. Saya diuntungkan karena bisa melangkah jauh di banyak turnamen, saya berlatih keras dan saya berusia 30 tahun, jadi jelas tubuh saya tidak pulih secepat saat saya masih berusia 16 tahun,” ujarnya.
Namun, juara dunia tahun 2017 dan 2022 itu mengakui bahwa semangat kompetitifnya juga menjadi penyebab cedera pergelangan kakinya.
Selain itu, peraih medali perunggu Olimpiade Rio 2016 ini juga berkali-kali menegaskan bahwa ia tidak mempertimbangkan untuk pensiun.
Kesempatan meraih gelar tertinggi di Olimpiade Paris 2024 memberikan motivasi besar baginya.
“Harapan itu membuat saya sangat antusias,” katanya.