
Diet ekstrem sering kali menjadi tren di media sosial, dipromosikan oleh selebritas dan influencer dengan klaim “turun 10 kg dalam 2 minggu” atau “langsing tanpa olahraga”. Namun, di balik janji hasil instan tersebut, tersimpan risiko serius bagi kesehatan fisik dan mental.
Apa saja diet ekstrem yang sedang viral? Mengapa mereka berbahaya? Dan bagaimana cara menurunkan berat badan dengan aman? Mari kita bahas secara mendalam.
1. Jenis Diet Ekstrem yang Populer di Media Sosial
A. Diet Ketogenik (Keto) Ekstrem
- Apa itu? Diet sangat rendah karbohidrat (<20g/hari) dan tinggi lemak.
- Klaim: Cepat membakar lemak, meningkatkan energi.
- Bahaya:
- Kekurangan serat → sembelit & gangguan pencernaan.
- Risiko ketoasidosis (kondisi berbahaya bagi penderita diabetes).
- Kolesterol naik drastis.
B. Diet Carnivore (Hanya Daging)
- Apa itu? Hanya mengonsumsi daging, telur, dan produk hewani.
- Klaim: “Manusia purba sehat hanya makan daging.”
- Bahaya:
- Kekurangan vitamin C & serat → scurvy & masalah usus.
- Risiko penyakit jantung karena asupan lemak jenuh berlebihan.
C. Juice Cleansing (Diet Jus Ekstrem)
- Apa itu? Hanya minum jus buah/sayur selama beberapa hari.
- Klaim: “Detox tubuh & kurus cepat.”
- Bahaya:
- Gula darah melonjak (jus buah tinggi fruktosa).
- Otot menyusut karena kurang protein.
D. Diet 500 Kalori (Very Low-Calorie Diet/VLCD)
- Apa itu? Hanya makan 500-800 kalori per hari.
- Klaim: “Turun berat badan super cepat.”
- Bahaya:
- Metabolisme melambat (efek yo-yo setelah diet berhenti).
- Risiko batu empedu & gangguan hormon.
2. Dampak Kesehatan dari Diet Ekstrem
✖ Gangguan Metabolisme
- Tubuh masuk “mode kelaparan” → metabolisme turun, berat badan justru mudah naik lagi.
✖ Kekurangan Nutrisi Esensial
- Rambut rontok, kuku rapuh, anemia, dan lemas kronis.
✖ Gangguan Mental & Eating Disorder
- Obsesi berlebihan terhadap makanan.
- Memicu binge eating atau anorexia nervosa.
✖ Kerusakan Organ Jangka Panjang
- Ginjal & hati bekerja terlalu keras (diet tinggi protein).
- Tulang keropos (kekurangan kalsium & vitamin D).
3. Mengapa Diet Ekstrem Viral di Media Sosial?
- Efek “Before-After” yang Dramatis (foto editan & angle kamera).
- Testimoni Selebritas (tanpa bukti medis jangka panjang).
- Janji Cepat & Mudah (tanpa perlu olahraga).
4. Cara Diet Sehat & Berkelanjutan
✔ Defisit Kalori Realistis (Turun 0,5-1 kg/minggu).
✔ Kombinasi Makronutrien Seimbang (Karbohidrat, protein, lemak sehat).
✔ Olahraga Teratur (Cardio + angkat beban).
✔ Fokus pada Kebiasaan, Bukan Hasil Instan.
Diet ekstrem mungkin memberikan hasil cepat, tetapi dengan risiko kesehatan serius. Sebaiknya pilih pola makan seimbang dan olahraga teratur untuk hasil yang bertahan lama.
“Daripada mencari cara instan, lebih baik bangun kebiasaan sehat seumur hidup.”
Apa pengalaman Anda dengan diet ekstrem? Pernah mencoba atau melihat efek sampingnya? tulis di kolom komentar yaaa