Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Savic Ali menyatakan bahwa pihaknya akan memanggil lima anggota NU (Nahdliyin) yang bertemu dengan Presiden Israel, Isaac Herzog, setelah foto pertemuan tersebut viral di media sosial.
“Iya, mereka akan dipanggil besok,” ujarnya saat dihubungi ANTARA dari Jakarta pada Senin.
Savic Ali menjelaskan bahwa pemanggilan tersebut hanya berlaku bagi mereka yang tercatat sebagai pengurus atau kader NU.
“PBNU akan memanggil mereka yang tercatat sebagai pengurus atau kader NU karena tidak semua yang pergi ke sana adalah kader NU,” jelasnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf menyatakan bahwa pihaknya akan memanggil lima Nahdliyin untuk dimintai keterangan.
“Kami akan meminta penjelasan lebih dalam tentang maksud dan tujuan mereka, latar belakang, serta siapa yang memberangkatkan mereka dan hal-hal prinsip lainnya,” ujar pria yang akrab disapa Gus Ipul dalam keterangan yang diterima di Jakarta pada Senin.
Gus Ipul menambahkan bahwa PBNU juga akan memanggil pimpinan badan otonom (banom) serta lembaga yang menjadi tempat pengabdian dari kelima orang tersebut.
“Ketua Umum juga akan memanggil pimpinan banom dan lembaga yang menjadi tempat pengabdian mereka,” ujarnya.
Jika ditemukan pelanggaran organisasi, lanjutnya, bukan tidak mungkin kelima orang tersebut akan diberhentikan dari statusnya sebagai pengurus lembaga atau banom.
Ia menyayangkan kunjungan lima orang tersebut yang mengatasnamakan pemuda NU ke Israel dan bertemu dengan Isaac Herzog.
“Kelima orang tersebut tidak mendapat mandat dari PBNU dan juga tidak pernah meminta izin ke PBNU,” katanya. Ia menilai kepergian lima orang itu ke Israel sebagai tindakan yang sangat tidak bijaksana di tengah situasi yang memanas antara Israel dan Palestina. Terlebih lagi, NU sebagai organisasi berada di barisan depan mengutuk serangan Israel terhadap Palestina.