Manajemen IBL telah membuat langkah signifikan dengan mendatangkan wasit asing berlisensi FIBA untuk memimpin pertandingan playoff IBL 2024 yang dimulai pekan depan.
Langkah ini bertujuan untuk memastikan pertandingan berjalan dengan kompetensi dan keadilan yang tinggi, mengingat pentingnya babak playoff dalam menentukan juara liga.
Bekerja sama dengan PP Perbasi, IBL telah mengundang lima wasit asing yang direkomendasikan oleh FIBA Asia. Wasit-wasit tersebut adalah Mohamed Hasan Salman Alsalam dari Bahrain, Urushima Daigo dari Jepang, Preeda Muongmee dari Thailand, Sun Jian dari China, dan Zein Wissam dari Syria, seperti yang disebutkan dalam laman resmi IBL pada Kamis.
Wong Chung Min dari Malaysia akan bertindak sebagai koordinator wasit, membantu dalam meninjau keputusan-keputusan penting selama pertandingan.
Para wasit asing ini akan bekerja sama dengan wasit Indonesia yang juga berlisensi FIBA, seperti Harja Jaladri, Budi Marfan, Haryanto Sutaryo, Rendi Putera Dwiantino, dan Rendra Lesmana.
Beberapa wasit IBL yang menunjukkan performa baik selama musim reguler juga akan terlibat dalam memimpin pertandingan playoff.
Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah menilai kehadiran wasit asing ini tidak hanya untuk meningkatkan kualitas pertandingan, tetapi juga untuk memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan pengalaman dengan wasit lokal.
“Selain itu, juga membuka hubungan dengan harapan ke depannya wasit kita juga akan dipercaya memimpin pertandingan-pertandingan di kompetisi negara lain,” ujarnya.
Babak playoff IBL 2024 yang dimulai pada 11 Juli mendatang adalah fase krusial di mana tim-tim peserta akan berjuang keras untuk menjadi juara.
Delapan tim yang telah memastikan tempat di playoff adalah Dewa United Banten, Pelita Jaya Jakarta, Kesatria Bengawan Solo, Prawira Harum Bandung, Satria Muda Pertamina Jakarta, RANS Simba Bogor, Bali United Basketball, dan Borneo Hornbills.
Dengan menghadirkan wasit-wasit berlisensi internasional, IBL berharap pertandingan akan berlangsung lebih adil dan kompetitif, serta meminimalkan kontroversi akibat keputusan wasit.
Keputusan ini diharapkan dapat memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pemain, pelatih, dan juga penggemar bola basket di Indonesia.
