Sejak bergabung dengan pelatihan nasional (pelatnas) PB PODSI pada tahun 2012, La Memo, yang akrab disapa Memo, telah menghabiskan sekitar 12 tahun mengasah keterampilannya dengan menaklukkan ombak di Situ Cipanunjang, Margaluyu, Pangalengan, Bandung.
Memo menunjukkan kesetiaannya kepada Indonesia meskipun harus berpisah jauh dari keluarganya yang tinggal di Pulau Osi, Maluku. Kini, di usia 29 tahun, Memo bertekad untuk menaklukkan ombak di Paris dan mengibarkan bendera Merah Putih di Olimpiade Paris 2024.
“Di Olimpiade Rio sebelumnya, mungkin adaptasi cuaca lebih cepat, sedangkan yang lain masih kesulitan dengan ombak. Sekarang target saya di Olimpiade Paris 2024 adalah mencapai hasil yang lebih baik, mungkin masuk ke babak final,” ujar La Memo.
Memo akan bersaing dalam disiplin rowing nomor perseorangan scull (dua dayung) putra. Sebagai satu-satunya atlet rowing Indonesia di Olimpiade, Memo menargetkan untuk mencapai babak final dan memperbaiki hasilnya di Olimpiade Rio 2016, di mana ia hanya mencapai babak perempat final. Di Situ Cipanunjang, Memo berlatih di bawah bimbingan pelatih Muhammad Hadris. Meskipun menjadi satu-satunya atlet rowing Indonesia, Memo tidak menjalani pelatnas sendirian karena PB PODSI dan Kemenpora menyediakan rekan sparing, yaitu atlet asal Jawa Barat Rendi Setia Maulana dan atlet asal Maluku Asuhan Pattiiha.