Tim pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Lingsar Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, siap berkompetisi di ajang Shell Eco Marathon Asia Pasifik dan Timur Tengah yang digelar di Sirkuit Mandalika, setelah lulus tecnhical inpection results..
“Kami ikut di ajang Shell Eco Marathon 2024 ini di kategori prototype,” kata Guru SMKN 1 Lingsar Lombok Barat Hangga Eva Hari Saputra di Mandalika, Rabu.
Untuk mengikuti ajang kompetisi dalam menciptakan inovasi kendaraan yang efisien dari energi tersebut, pihaknya telah melakukan persiapan selama 4 bulan sejak dilakukan pendaftaran.
Namun, untuk target dalam lomba ini dari tim hanya untuk bisa ikut dalam perlombaan, karena setelah itu baru dilakukan evaluasi untuk bisa menciptakan kendaraan yang hemat energi.
“Target kami hanya bisa ikut lomba saja dulu, karena ini baru pertama kalinya ikut ajang Shell Eco Marathon,” katanya.
Inovasi kendaraan yang dipersiapkan dalam ajang Shell Eco Marathon 2024 itu menggunakan sumber energi baterai elektrik dan body kendaraan dirancang jika melawan angin tidak mengurangi kecepatan, justru bisa mempercepat kendaraan.
“Inovasi kendaraan ini bisa menjadi cepat pengaruh angin yang masuk melalui body kendaraan,” katanya.
Dari hasil percobaan sistem inovasi kendaraan yang diciptakan tersebut kecepatan maksimal bisa mencapai 40 kilometer per jam dengan tegangan baterai 48 volt. Namun, untuk hasil besok belum bisa disampaikan, karena belum dilakukan percobaan atau tes.
“Untuk hasil yang capai, lihat besok,” katanya.
Sementara itu, Vice President Corporate Relations Shell Indonesia Susi Hutapea mengatakan penyelenggaraan Shell Eco marathon di Indonesia dalam tiga tahun terakhir merupakan upaya memberdayakan generasi pemimpin energi untuk masa depan, termasuk para pelajar di tanah air.
“Program ini mewujudkan semangat generasi muda untuk berinovasi dan berkolaborasi dalam menciptakan teknologi yang dapat mendorong efisiensi,” katanya.
Tahun ini, Indonesia kembali menjadi tuan rumah kompetisi mobil hemat energi untuk ketiga kalinya sejak tahun 2022. Lebih dari 80 tim pelajar dari 12 negara di kawasan Asia-Pasifik dan Timur Tengah berpartisipasi dalam program berskala regional ini dalam dua kategori yakni urban dan prototype, pada 3-7 Juli 2024.
Hingga Juni 2024, lebih dari 40 tim pelajar dari Indonesia telah terdaftar untuk mengikuti kompetisi ini. Mereka akan bertanding dengan tim lain yang berasal dari Arab Saudi, Brunei Darussalam, Filipina, India, Kazakhstan, Korea Selatan, Malaysia, Qatar, Thailand, Tiongkok, dan Vietnam.
“Hal ini diharapkan dapat menjawab tantangan energi di masa depan dan menghadirkan solusi transportasi yang inovatif,” katanya.