Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Arif Fathoni, menekankan pentingnya kolaborasi antarpemangku kepentingan dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG), menyusul insiden keracunan di Sukoharjo, Jawa Tengah.
Evaluasi Tragedi Sukoharjo untuk Surabaya
Thoni menilai kejadian yang melibatkan 40 siswa SD di Sukoharjo dapat menjadi pelajaran penting untuk meningkatkan pengawasan dan pelaksanaan program MBG di Surabaya. Ia menegaskan, program ini harus berjalan tanpa kendala, mengingat pentingnya pembangunan sumber daya manusia jangka panjang.
“Jadikan peristiwa di Sukoharjo sebagai bahan evaluasi yang komprehensif. Saya meminta pola pengawasan terhadap higienitas MBG perlu ditingkatkan. Selama program tersebut berjalan di Surabaya, alhamdulillah berlangsung tanpa keluhan,” ujar Thoni.
Peran Aktif Dinas Kesehatan
Thoni meminta Dinas Kesehatan Kota Surabaya agar lebih aktif dalam memantau kandungan gizi serta higienitas makanan yang disajikan dalam program MBG.
“Sejak awal, saya mendorong Dinas Kesehatan Kota Surabaya untuk berpartisipasi aktif. Mereka memiliki peran penting dalam menilai kandungan gizi dan higienitas makanan,” tegasnya.
Higienitas Penyajian Makanan
Selain memastikan proses masak yang baik, Thoni mengingatkan bahwa cara penyajian makanan juga harus higienis untuk menghindari potensi masalah kesehatan.
“Kalaupun proses masaknya sudah bagus, tetapi penyajiannya tidak higienis, itu tetap berpotensi menimbulkan peristiwa yang tidak diinginkan,” katanya.
Tanggung Jawab Bersama
Ia menggarisbawahi pentingnya tanggung jawab bersama di antara berbagai pihak, termasuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Pemerintah Kota Surabaya, DPRD, dan instansi terkait, demi memastikan keberhasilan program MBG untuk kepentingan bangsa di masa depan.
Insiden di Sukoharjo
Sebelumnya, 40 siswa SD Negeri Dukuh 03, Sukoharjo, mengalami gejala mual, muntah, dan pusing setelah menyantap menu MBG yang berisi ayam marinasi. Insiden ini mendorong evaluasi di tingkat nasional dan menu ayam tersebut langsung diganti dengan telur untuk mencegah kejadian serupa.
Penekanan Akhir
“Pemangku kepentingan harus punya tanggung jawab yang sama untuk menyukseskan program MBG ini demi kepentingan bangsa pada masa mendatang,” pungkas Thoni.