Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari menegaskan bahwa Indonesia berada di jalur yang tepat dalam upaya memperoleh pengakuan dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk cabang olahraga pencak silat. Hal ini disampaikan Okto saat jamuan makan malam pada Selasa (17/12), jelang digelarnya Kejuaraan Dunia Pencak Silat ke-20 dan Kejuaraan Dunia Pencak Silat Junior ke-5 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
“Untuk bisa ikut di Olimpiade mana pun, pencak silat harus terlebih dahulu diakui oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC),” jelas Okto.
Menurut Okto, sejumlah tahapan perlu dilalui agar pencak silat dapat mencapai pengakuan tersebut. Salah satu langkah penting adalah memastikan Indonesia terdaftar secara resmi dalam keanggotaan Badan Antidoping Dunia (World Anti-Doping Agency/WADA). Pengakuan oleh WADA menjadi syarat dasar yang harus dipenuhi sebelum pencak silat bisa melangkah lebih jauh di kancah internasional.
“Insya Allah Januari 2024, proses administrasi terkait keanggotaan Indonesia di WADA bisa selesai. Setelah itu, kami akan melanjutkan langkah-langkah berikutnya,” ujar Okto.
Ia juga menambahkan bahwa setelah pencak silat mendapat pengakuan dari IOC, cabang bela diri asal Indonesia ini dapat dipertandingkan dalam ajang besar seperti Asian Games. Namun, Okto menggarisbawahi bahwa persaingan untuk memasukkan cabang olahraga ke Asian Games cukup ketat.
“Dari 45 negara anggota Asian Games, hampir semuanya memiliki cabang olahraga khas yang ingin dipertandingkan. Namun, cabang olahraga yang dapat dipertandingkan tetap terbatas,” tambahnya.
Dukungan dari PB IPSI
Dalam upaya ini, KOI terus berkolaborasi erat dengan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) untuk memastikan bahwa proses pengakuan berjalan sesuai rencana. Ketua Harian Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI), Benny Sumarsono, juga menyampaikan optimismenya agar pencak silat dapat dipertandingkan di ajang internasional yang lebih besar, termasuk Asian Games 2026 yang akan diselenggarakan di Jepang.
“Setelah penyelesaian keanggotaan Indonesia di WADA, langkah selanjutnya adalah memasukkan pencak silat ke dalam organisasi olahraga internasional seperti AIMS (Alliance of Independent Recognized Members of Sport), SportAccord, dan lainnya,” jelas Benny.
Komitmen Menuju Pengakuan Global
Langkah Indonesia untuk mempromosikan pencak silat sebagai cabang olahraga yang diakui dunia mencerminkan upaya serius pemerintah dan organisasi olahraga nasional untuk memperkenalkan warisan budaya Indonesia di tingkat global. Pengakuan oleh IOC tidak hanya akan membuka jalan bagi pencak silat untuk dipertandingkan di Olimpiade, tetapi juga menjadi kebanggaan bangsa sebagai warisan budaya yang dapat bersaing di panggung dunia.
Dengan dukungan berkelanjutan dari KOI dan PB IPSI, serta melalui sinergi dengan organisasi olahraga internasional, pencak silat diharapkan dapat mencapai tahap pengakuan resmi dalam waktu dekat, membawa nama Indonesia semakin berkibar di dunia olahraga.