Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Majelis Permusyawaratan Rakyat (F-PKB MPR) RI menyatakan dukungannya yang kuat terhadap kunjungan resmi pertama Presiden Prabowo Subianto ke luar negeri sejak menjabat, sebagai langkah konkret dalam menjalankan politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif. Lawatan ini dinilai sangat penting dan sejalan dengan semangat yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945, terutama dalam alinea keempat yang mengamanatkan Indonesia untuk berperan serta dalam menjaga ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Ketua Fraksi PKB MPR RI, Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, menyampaikan bahwa agenda kunjungan Presiden Prabowo meliputi pertemuan dengan beberapa tokoh dunia penting, termasuk Presiden Tiongkok Xi Jinping, Presiden AS Joe Biden, serta komunikasi dengan Presiden AS terpilih, Donald Trump. Langkah diplomasi yang dilakukan Prabowo dengan mendekati dua negara berpengaruh tersebut menunjukkan bahwa Indonesia berupaya menjaga hubungan yang baik dengan semua pihak. Dalam kondisi geopolitik yang kompleks saat ini, pendekatan diplomasi ini mempertegas posisi Indonesia sebagai negara yang non-blok dan netral, tidak memihak salah satu kubu dalam rivalitas global yang tengah terjadi. Hal ini sangat relevan dalam menjaga stabilitas kawasan, khususnya di Asia, dan dalam menunjukkan komitmen Indonesia terhadap perdamaian dunia.
Menurut Neng Eem, kunjungan ini juga menegaskan bahwa Indonesia tidak hanya ingin menjalin hubungan internasional semata untuk kepentingan ekonomi, tetapi juga untuk memperkuat peran strategis di bidang politik dan keamanan. Ia menilai bahwa keterlibatan Prabowo dalam forum-forum internasional seperti KTT APEC dan G-20, serta kunjungan kenegaraan ke Inggris, merupakan langkah yang strategis. Kehadiran Indonesia dalam pertemuan penting ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi upaya perdamaian global serta memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang berpengaruh dan dihormati di kancah internasional. Menurutnya, Prabowo berhasil menunjukkan bahwa pemimpin bangsa Indonesia mampu membangun komunikasi yang setara dengan negara-negara adidaya dan mengambil peran aktif dalam isu-isu global yang memengaruhi dunia.
Fraksi PKB MPR mengharapkan bahwa kunjungan Presiden Prabowo ini akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi di dalam negeri. Mereka menilai bahwa perjanjian kerja sama yang telah disepakati, baik di bidang ekonomi, perdagangan, investasi, maupun bidang lainnya, perlu segera diimplementasikan agar manfaat dari hubungan bilateral ini bisa langsung dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Selain itu, Fraksi PKB MPR RI berharap semua perjanjian kerja sama atau nota kesepahaman (MoU) yang telah ditandatangani oleh para menteri selama lawatan ini dapat segera ditindaklanjuti. Hal ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan daya saing industri dalam negeri, dan memperkuat pertumbuhan ekonomi jangka panjang Indonesia.
Neng Eem juga menekankan bahwa politik luar negeri yang bebas aktif bukan berarti Indonesia bersikap netral tanpa keberpihakan pada nilai-nilai penting seperti perdamaian, keadilan, dan kesejahteraan global. Sebaliknya, hal tersebut justru menekankan bahwa Indonesia memiliki kemandirian dalam menentukan arah diplomasi dan kebijakan luar negeri yang mengutamakan kepentingan rakyat dan kedaulatan bangsa. Dukungan terhadap Presiden Prabowo ini menjadi bukti bahwa Fraksi PKB MPR RI menginginkan kebijakan luar negeri Indonesia yang mampu membawa dampak positif, baik secara domestik maupun dalam rangkaian hubungan internasional yang saling menguntungkan. Dengan adanya lawatan kenegaraan ini, Indonesia menunjukkan komitmennya untuk terus berperan aktif dalam menciptakan dunia yang aman dan sejahtera, selaras dengan tujuan nasional yang tercantum dalam UUD 1945. Fraksi PKB MPR RI berharap bahwa kunjungan Presiden Prabowo ini dapat menjadi tonggak baru dalam menguatkan hubungan bilateral dan multilateral yang akan mendatangkan manfaat nyata bagi rakyat Indonesia, memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional, dan membangun citra positif Indonesia sebagai negara yang damai, aktif, dan berkomitmen dalam mewujudkan ketertiban dunia.