Ketua DPR RI, Puan Maharani, menyuarakan kekhawatirannya terkait isu kelaparan dan kerawanan pangan akibat konflik global dalam pidatonya di G20 Parliamentary Speaker’s Summit (P20) ke-10 di Brasil. Puan menyatakan bahwa ketegangan geopolitik saat ini, yang meningkat akibat perang dan konflik, telah menyebabkan berbagai krisis global seperti kerawanan pangan, krisis energi, dan ketidakstabilan ekonomi. Menurutnya, ini adalah salah satu masa paling berbahaya sejak Perang Dunia II.
Dalam pidato tersebut, Puan juga menyoroti dampak pandemi COVID-19, perubahan iklim, dan meningkatnya kemiskinan ekstrem. Saat ini, sekitar 700 juta orang di dunia hidup dalam kemiskinan ekstrem, setara dengan 8,5 persen dari populasi global. Puan mengkritik pengalihan perhatian dunia dari masalah masyarakat miskin ke pengeluaran militer yang sangat besar. Pada tahun 2023, pengeluaran militer global mencapai 2,4 triliun dolar AS, atau sekitar 2,3 persen dari PDB dunia, jauh lebih besar dibandingkan bantuan pembangunan resmi (ODA) yang hanya 223,7 miliar dolar AS pada tahun yang sama.
Puan mempertanyakan bagaimana dunia akan berubah jika setengah dari belanja militer global, sekitar 1,2 triliun dolar AS per tahun, dialokasikan untuk membantu masyarakat miskin hingga 2030. “Kita akan memiliki dunia yang berbeda, di mana agenda dunia bebas dari kemiskinan dan kelaparan dapat tercapai pada tahun 2030,” ujarnya. Ia juga berharap bahwa P20 dapat mendorong parlemen di seluruh dunia untuk memperbarui komitmen politik guna memperbaiki alokasi anggaran nasional demi tercapainya dunia yang lebih damai dan sejahtera. Puan menegaskan bahwa para pemimpin politik memiliki peran penting untuk memengaruhi pemerintah masing-masing dalam menyelesaikan konflik secara damai dan mengutamakan kesejahteraan masyarakat.