Pemain tunggal putri Indonesia, Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi, mengungkapkan banyak pelajaran berharga yang ia peroleh dari para pemain senior selama berlatih di Pelatnas PP PBSI Cipayung. Dhinda, yang baru masuk ke level senior tahun ini, merasa pengalaman berlatih dengan pemain-pemain unggul seperti Komang Ayu Cahya Dewi, Ester Nurumi Tri Wardoyo, dan Gregoria Mariska Tunjung, sangat membantunya berkembang.
“Awalnya memang cukup sulit menghadapi pukulan dan teknik dari para senior. Namun, semakin sering berlatih bersama mereka, Dhinda mulai terbiasa dengan pola permainan dan bola-bola sulit yang mereka mainkan,” ujarnya saat ditemui di Pelatnas.
Dhinda, yang meraih gelar juara Indonesia Masters II Super 100 di Surabaya pada tahun ini, merasa termotivasi oleh arahan dan nasihat dari para seniornya, terutama Gregoria Mariska Tunjung. “Kak Grego banyak memberikan nasihat, seperti pukulan yang harus Dhinda kuasai untuk bisa bersaing di level yang lebih tinggi,” jelasnya.
Pemain asal Bali ini menambahkan bahwa meski telah meraih gelar juara, ia tidak ingin cepat berpuas diri. Dhinda bertekad tampil lebih konsisten dan terus meraih prestasi, dengan harapan dapat mempercepat kenaikannya ke turnamen dengan level yang lebih tinggi. “Pelatih selalu bilang yang penting adalah semangat. Dengan postur tubuh Dhinda yang kecil, Dhinda harus ulet dan siap menghadapi lawan yang memiliki postur lebih tinggi, terutama dari negara lain. Setiap pertandingan, Dhinda harus tampil berani dan maksimal,” pungkasnya dengan optimisme tinggi.