Heru Budi: Mengukir Sejarah di Jakarta, Kota yang Bukan Ibu Kota Lagi

Yulia

Hari ini, Kamis (17/10/2024), Heru Budi Hartono resmi mengakhiri masa jabatannya sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta. Ia mulai menjabat posisi ini pada 16 Oktober 2022 setelah Anies Baswedan menyelesaikan masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

Selama menjabat, Heru Budi berupaya meneruskan warisan positif dari para gubernur sebelumnya serta menyesuaikan kebijakan dengan kondisi Jakarta yang terus berkembang, terlebih dengan adanya keputusan pemindahan ibu kota negara ke Nusantara. Salah satu fokus utama Heru adalah memastikan bahwa Jakarta tetap relevan dan mampu mengatasi tantangan-tantangan besar, termasuk permasalahan banjir.

Berikut adalah beberapa jejak positif yang dicatat oleh Kompas.com selama masa kepemimpinan Heru Budi:

  1. Pembuatan Konstruksi Pintu Air Heru fokus pada pengendalian banjir, terutama dengan membangun waduk dan memperbaiki tanggul di berbagai wilayah Jakarta. Selain itu, ia menginstruksikan Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta untuk meningkatkan kapasitas saluran air dan membangun konstruksi pintu air di sejumlah titik, seperti di Tanjung Barat dan Gandaria. Pembangunan ini bertujuan agar debit air banjir dapat mengalir dengan lebih lancar tanpa terhambat. SDA Jakarta juga menormalisasi saluran air di kawasan Jagakarsa dan membangun kolam penampungan air di bawah jalan di daerah Kebayoran Baru.
  • Sodetan Ciliwung Sodetan Ciliwung, yang merupakan inisiatif Presiden Joko Widodo saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, juga diresmikan pada masa kepemimpinan Heru. Sodetan ini diharapkan mampu membantu memitigasi banjir di Jakarta, khususnya di wilayah-wilayah yang dilintasi oleh Sungai Ciliwung.

Heru Budi berhasil meninggalkan sejumlah jejak positif selama masa jabatannya, termasuk dalam pengelolaan infrastruktur pengendalian banjir yang menjadi salah satu isu utama di ibu kota.