Atlet soft tenis ganda putra dan putri di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024 mengungkapkan beberapa kebiasaan unik yang mereka lakukan saat bertanding.
Siti Nur Arasy, atlet ganda putri dari tim Jakarta yang berpasangan dengan Julia Michelle Sanger, menjelaskan bahwa mereka sering meneriakkan kode-kode tertentu sebelum melakukan serve. “Itu untuk memberi tahu pasangan kalau kita sudah siap,” ujar Siti setelah bertanding di final yang digelar di Lapangan Soft Tenis Mapolda Aceh, Banda Aceh, pada Minggu (15/9) malam.
Siti, yang berusia 26 tahun, menjelaskan bahwa dalam permainan ganda, satu pemain berada di dekat net dan yang lainnya di belakang. Ketika pemain di depan net sudah siap, mereka akan memberikan kode verbal agar pasangan di belakang bisa melakukan serve. Dalam pertandingan final tersebut, Julia yang berada di depan net meneriakkan “haik!” untuk memberi sinyal kepada Siti yang berada di belakang agar segera melakukan serve.
“Tidak hanya dengan Julia, tapi ketika bermain dengan partner lain pun kita selalu menggunakan kode-kodean untuk memberi tahu bahwa sudah siap melakukan serve,” lanjutnya.
Sementara itu, dalam pertandingan final ganda putra, pasangan asal Jawa Barat, Fernando Sanger dan Tio Juliandi, juga memiliki kebiasaan unik. Mereka sering meneriakkan kata-kata tertentu seperti “yes!” setiap kali berhasil mencetak poin.
Menurut Tio, hal tersebut mereka lakukan untuk mengurangi tekanan dan membantu mereka bermain dengan lebih rileks. “Karena game soft tenis berlangsung cepat dan setiap poin sangat berarti, apalagi ini pertandingan final, jadi kami harus mengeluarkan diri dari tekanan,” jelasnya. Strategi mereka berhasil, dengan Fernando dan Tio meraih kemenangan telak 5-0 atas pasangan dari Kalimantan Timur, sekaligus mempersembahkan medali emas untuk Jawa Barat.