RI-Australia Sepakati DCA, Menhan: Bukan Pakta Pertahanan!

Yulia

Updated on:

Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto, bersama dengan Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles, telah menandatangani Defense Cooperation Agreement (DCA) di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah pada hari Kamis.

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto (kanan) dan Menteri Pertahanan Australia Richard Marles meneken perjanjian kerja sama pertahanan RI-Australia di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah, Kamis (29/8/2024).

Setelah penandatanganan, Prabowo Subianto menegaskan bahwa DCA antara Indonesia dan Australia bukanlah aliansi militer, melainkan sebuah perjanjian kerja sama yang bertujuan memperkuat kemitraan pertahanan antara kedua negara.

“Perjanjian ini bukan pakta militer atau aliansi, tetapi lebih kepada kerja sama pertahanan. Ini menunjukkan komitmen kami untuk terus mempererat hubungan baik dan persahabatan,” ujar Prabowo dalam pernyataannya yang disiarkan melalui kanal YouTube resmi Kementerian Pertahanan Indonesia.

Prabowo juga menyatakan bahwa perjanjian ini menjadi titik penting dalam hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia, serta berperan dalam menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan Asia-Pasifik.

Di sisi lain, Richard Marles, Menteri Pertahanan Australia, menekankan bahwa Australia sepenuhnya menghormati kebijakan politik bebas aktif Indonesia, yang menjadikannya sebagai negara non-blok. Marles menekankan bahwa perjanjian ini bukanlah bentuk aliansi militer, melainkan cara untuk memperkuat kerja sama pertahanan antara kedua negara.

“Kami sangat menghargai posisi Indonesia sebagai negara non-blok dan kami menyadari pentingnya memiliki tetangga dengan kebijakan seperti ini. Perjanjian ini akan mempererat kerja sama di bidang pertahanan,” kata Marles.

Ia juga optimis bahwa perjanjian ini akan meningkatkan interoperabilitas antara angkatan bersenjata kedua negara, yang bermanfaat bagi operasi di wilayah masing-masing, sekaligus memperkuat kolaborasi untuk menjaga ketertiban dunia.

Diskusi mengenai DCA ini diadakan secara bergantian di Jakarta dan Canberra pada bulan Mei, Agustus, dan Desember 2023. Perundingan tersebut selesai pada 20 Agustus 2024 dan diumumkan oleh Prabowo bersama Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, saat pertemuan di Australian Parliament House, Canberra. Perjanjian DCA ini membuka peluang bagi program kerja sama di bidang pertahanan dan militer, termasuk latihan gabungan, pertukaran taruna dan perwira militer, serta dialog yang lebih intensif antara angkatan bersenjata kedua negara.