MEGAWATI, GANJAR, DAN MAHFUD HADIRI UPACARA HARI LAHIR PANCASILA DI ENDE
Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Megawati Soekarnoputri, bersama dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, menghadiri perayaan Hari Lahir Pancasila yang diadakan di Lapangan Pancasila, Kota Ende, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada hari Sabtu, 1 Juni.
Acara tersebut berlangsung dengan khidmat dan dihadiri oleh berbagai tokoh penting dari seluruh Indonesia, yang datang untuk memperingati momen bersejarah bagi bangsa ini.
Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) NTT, Yunus Takandewa, menyatakan bahwa masyarakat Ende menyambut kedatangan Megawati dengan penuh sukacita. Antusiasme warga terlihat dari keramaian dan keramahan yang ditunjukkan kepada rombongan yang hadir. Mereka merasa bangga karena daerah mereka dipilih sebagai lokasi perayaan yang sangat berarti ini.
Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila dipimpin oleh Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia Kalake. Selain Megawati, rombongan tersebut juga termasuk Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto. Rombongan tiba di Ende sejak hari Jumat, 31 Mei, dan sebelum acara utama, mereka menyempatkan diri untuk berkunjung ke Rumah Pengasingan Bung Karno yang terletak di Jalan Perwira, Kelurahan Kota Raja. Tempat ini memiliki nilai sejarah yang tinggi karena di sinilah Bung Karno merenungkan dasar-dasar Pancasila selama masa pengasingannya.
Rombongan Megawati juga termasuk anggota DPR dari Fraksi PDIP, Herman Hery, serta Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga. Kehadiran mereka menambah kekhidmatan acara, menunjukkan solidaritas dan dukungan penuh terhadap upaya pembinaan ideologi Pancasila.
Selain menghadiri upacara, Megawati juga melakukan pengukuhan pengurus Jaringan Tapak Sejarah (Jaket) Bung Karno di Ende. Yunus Takandewa menjelaskan bahwa pengukuhan ini merupakan salah satu agenda penting Megawati selama berada di kota tersebut. Jaringan ini berfungsi untuk menjaga dan merawat tempat-tempat bersejarah yang berkaitan dengan Bung Karno, sehingga generasi mendatang dapat terus mengenang dan menghargai perjuangan beliau.
Ende sendiri memiliki beberapa lokasi bersejarah yang penting, selain Rumah Pengasingan Bung Karno. Salah satunya adalah makam Ibu Amsi, yang merupakan mertua Bung Karno, serta pohon sukun yang diyakini sebagai tempat Bung Karno merenungkan sila-sila Pancasila. Periode pembuangan Bung Karno oleh pemerintah kolonial Belanda di Ende, yang berlangsung dari tahun 1934 hingga 1938, merupakan masa penting dalam pembentukan ide-ide yang kemudian menjadi dasar negara Indonesia.